Kursus Agama Islam

Mengerti Islam Secara Lengkap

Fatwa Ulama : Anak Kecil Halal Dikawini

Posted by admin pada September 6, 2011

Perkawinan dgn anak2 ala Islam kembali mengundang headlines dlm media Arab: Dr. Salih bin Fawzan, ulama terkemuka dan anggoa dewan agama tertinggi Saudi baru mengumumkan fatwa menegaskan bahwa TIDAK ADA USIA MINIMUM BAGI PERKAWINAN, dan bahwa anak2 bisa dinikahi ”bahkan saat masih bayi.”

Fatwa yang mencuat tanggal July 13, mengeluh bahwa “Campur Tangan dari pihak2 yang tidak memiliki informasi terhadap peraturan2 Syariah oleh pers dan wartawan semakin meningkat, mengakibatkan konsekwensi berat pada masyarakat, termasuk campur tangan mereka dalam masalah perkawinan dengan anak2 kecil yang belum mencapai kedewasaaan dan tuntutan mereka agar adanya USIA MINIMUM bagi perkawinan.”

Fawzan BERSIKERAS BAHWA SYARIAH TIDAK MENETAPKAN BATAS USIA BAGI ANAK2 PEREMPUAN. Ia menegaskan kembali ayat Quran 65:4, yang membahas perkaiwnan dengan bocah2 perempuan yang belum menstruasi dan fakta bahwa Muhammad saw menikahi Aisyah saat ia berusia 6 tahun dan memulai hubungan sex saat Aisyah berusia 9 tahun.

Ulama setuju bahwa para ayah diijinkan menikahi gadis2 cilik merka, bahkan saat mereka masih bayi, walau suami mereka tidak diijinkan melakukan senggama sebelum mereka mencapai berat badan sama dengan lelaki dan bisa diletakkan dibawah suaminya.

Fawzan menutupi fatwanya dengan peringatan: “Barangsiapa yang menuntut ditetapkannya usia minimum dalam perkawinan atau mensahkan hal2 yang tidak diijinkan Allah melakukan tindakan mengkontradiksi syariah dan oleh karena itu harus takut pada AIlah. Karena hukum adalah urusan Allah dan peraturan adalah urusan Dia semata2. Termasuk aturan tentang perkawinan.”

Selain Fawzan, mufti agung Saudi juga mendukung perkawinan dengan anak2 karena diijinkan Quran dan Sunnah.

sumber lengkap >

http://alwatan.kuwait.tt/ArticleDetails.aspx?Id=124848

19 Tanggapan to “Fatwa Ulama : Anak Kecil Halal Dikawini”

  1. Affan said

    Rasulullah SAW itu menikahi Aisyah demi membina hubungan baik dg sahabat agar Islam makin kuat menghadapi kafir2 dan tukang fitnah macam admin blog ini. AYO MIN, KALO BERANI KETEMUAN AJA, JANGAN NGUMPET KAYAK BANCI!!! BLOG FITNAH KAYAK GINI PELAKUNYA MUSTI DIBABAT HABIS!!!

    • oncom said

      Emang membina hubungan dengan sahabat mesti ngawinin bocah si sahabat, uda gitu harus diteladanin lagi. Nanti anak bocahlu dikawinin aje ke temenlu buat membina hubungan! Dasar nabi cabul!

  2. edy sumarlan said

    sebetulnya ini soal fiqih, yang tentunya sangat relatif tergantung sosio-kultur masyarakatnya. secara normatif, memang usia dini-pun(sebagaimana aisyah ra dinikahi pada usia 9 thn)sudah dapat dinikahkan, namun pada prakteknya tetap harus memperhatikan kemaslahatan. untuk fiqih nikah di indonesia saja, para ulama memberi batasan kalau tdk salah 17 thn untuk batas minimum nikah perempuan. sekali lagi, harus tetap sesuai dgn maqashid syariah dan memperhatikan kultur. di daerah2 saja, dulu ada yg namanya kawin gantung (sebetulnya bkn kawin, tp penjodohan), dan nenek saya aja nikah usia 11 tahun…. kalau mau ngasal diterapin pada zaman sekarang ya tidak tepat…

  3. Aminah said

    Saya dari dulu heran dgn pandangan nabi menikahi Aisyah demi membina hubungan baik dgn sahabatnya. Maksud saya, kenapa Aisyah GA DIANGKAT SAJA JADI ANAK oleh nabi? Bukankah juga tercapai tujuan membina hubungan baik, bahkan tak perlu menuai kritik dan kontroversi yg ber-abad2?

    Peace

    • Mira said

      Ya ya ya…., saya dari dulu juga heran kenapa ga diangkat anak aja. Biarpun (misalkan) Aisyah berumur 18 thn pun kan tetap bisa diangkat anak. Mungkin karena sebelum peristiwa ini sang nabi terlanjur bikin aturan tidak boleh mengadopsi anak (kejadian saat putra angkat nabi dibuat menceraikan istrinya, lalu nabi menikahi ‘bekas menantu’nya)

    • zippo said

      kan yg jd nabi adalah mohamad, bkn loe……

  4. Fa'is said

    Situasi dulu sama skrg beda 0m… G’ usah mikirin yg rumit2, yg penting nanti mati masuk syurga… Di empernyapun gpp…h.he.he..

    • Mantan santri said

      Klo pemikiran nya spt itu, agama lain juga boleh ngelakuin ini itu. Entah akal sehat & hati nurani nganggap ini itu tercela atau tdk. Kan yg penting “situasi skr beda. Gausah mikirin yg rumit, yg penting masuk surga”
      Argumen macam apa itu

  5. mau fikah fikih, atau alasan menjalin persahabatan itu hanya gombal muhamad semata, sudah cukup jelas nabinya syahwat banget.

  6. asok said

    aku jadi bingung apa yang harus di percaya. yang jelas secara psikologis itu sangat merusak buat anak kecilnya.
    suaminya sih fine2 aja. enak ya jadi cowok. Tuhan sangat memihak pria. ntah kenapa….. yah terserah Dia sih.
    gk usah mikir yang rumit2, islam itu enak kok. manusiawi.

    • Anon said

      Manusiawi gimana
      • Tawanan perang boleh dijadikan budak seks
      • Pernikahan dibawah umur
      • Banyak dalil kebencian & permusuhan (meski zaman skr tidak digunakan lg dengan iming-iming ‘beda zaman’)
      • Bukannya menghapus perbudakan, malah ‘menghaluskan’ perbudakan. Yg ada malah org kafir yg menghapus perbudakan dalam skala internasional
      • Mayat istri boleh disetubuhi

  7. sahidin bachtiar said

    Menurut saya kenapa hal seperti ini masih aja d bahas dan bayak hal hal baru sementara dalam hadis dan alguran sudah d jelaskan BODO KALI NI E ORANG ORANG

    • Anon said

      Sejarah itu penting mas e
      KRISTEN( Protestan ): Dalam agama Kristen Protestan, kitab suci mereka yaitu Injil versi King James, tidak lagi orisinil. Di samping pe-riwayatannya yang tidak mutawatir, bahkan tidak shohih, yang berbahasa aslinya pun tidak lagi diketahui. Bahkan dimungkinkan bagi mereka untuk melakukan revisi pada Injil-Injilnya tersebut.
      Mereka merevisi & mengamalkan ayat ini itu agar sesuai zaman
      Lantas apa bedanya spt Islam yg dulu mengartikan scr tekstual, kemudian zaman skr ajarannya diubah demi ‘kontekstual sesuai zaman’

  8. komet said

    ayo belajar lagi sejarah islam donk..Muhammad saw tidak menikahi Aisyah saat ia berusia 6 tahun dan memulai hubungan sex saat Aisyah berusia 9 tahun.itu sumber yg belum jelas kebenarannya…..jangan malu2in islam donk

    • Anon said

      Ini sarkas bukan? :”
      Klo bukan, nih Riwayat itu termaktub dalam kitab hadis Bukhariy dan Muslim, yang menyatakan bahwa Nabi Saw, seorang lelaki tua berusia 50 tahun menikahi Ummul Mukminin Aisyah Ra yang berumur 6 tahun, dan Nabi menggaulinya ketika usianya mendekati 9 tahun

  9. pengentot_allah said

    Wanjreeet…. nikmatnya bisa nikahin bayi… ah… crooot…. sedaap bro…

Tinggalkan Balasan ke Mira Batalkan balasan